Salam merpati lover's...
Banyak yang bertanya kepada saya melalui pesan pribadi seperti messenger facebook ataupun whatsapp,sebagian besar pertanyaannya sama "om,gimana sih memilih burung yang bagus untuk lomba"?
Pada dasarnya,segala sesuatu hal yang ingin kita ketahui tanpa adanya "mentor" bisa kita kuasai namun akan memerlukan waktu lama juga jam terbang yang banyak,dimana dalam hal ini adanya faktor "sering berinteraksi dengan burung ,meraba,menerawang" dan banyak cara untuk mengetahui ilmunya selain harus bertanya.
Ditambah dengan "keinginan" sebagai modal utama,di ikuti dengan "niat",saya yakin jika modal tersebut sudah kalian miliki maka kalian bukan lagi bertanya "om,gimana sih memilih burung yang bagus untuk lomba"? tapi posisi kalian berada dalam posisi "menjawab".
Artikel kali ini saya akan membahas bagaimana "cara memilih merpati yang baik untuk pemula"...menurut rabaan/katuranggan saya secara "anatomi".
Apa yang mau saya bagikan dan yang menjadi inti dari tulisan ini berkat pengetahuan yang saya dapat selama bertahun-tahun menggeluti hobby burung merpati,ada ungkapan yang mengatakan "pengalaman adalah guru terbaik"....semoga bermanfaat juga bagi kalian.
Saya tidak akan tulis untuk semua anatomi yang dimiliki oleh burung merpati,melainkan saya akan paparkan anatomi yang vital dan yang dibutuhkan untuk merpati aduan.
Ok...ada beberapa point yang akan saya bagikan dan sifatnya WAJIB!!!
Masing-masing orang mempunyai selera dalam hal menyukai warna mata pada burung merpati, ada mata jagung,mata air,mata asem (jawa),lalu "om,mata apa yang paling bagus"?
apapun jenis warnanya tidak jadi masalah selama fungsi utamanya bekerja dengan baik.
Yang harus anda perhatikan adalah bagian PUPIL harus bersih dan bening (bagian terluar berwarna hitam),jika anda memilih untuk di jadikan sebagai merpati aduan maka pilih/cari burung yang mempunyai bentuk lingkaran hitam sempurna (tidak buyar/pecah),lalu jika terkena sinar pupil tersebut akan langsung mengecil karena bagian itulah yang berperan vital untuk menyaring cahaya yang masuk ke dalam RETINA.
2.SAYAP
Menurut saya anatomi ini sama vitalnya dengan mata,mau yang berbentuk bulat ataupun lancip di ujung sama saja,justru yang harus di perhatikan adalah tingkat kelebaran dari daun sayap itu sendiri.
Dari hasil uji coba penelitian dan perbandingan ternyata burung yang memiliki daun sayap yang lebar tidak akan bisa berkompetisi mengikuti lomba ketangkasan pada saat melakukan "manuver" turun,kenapa?
ada penjelasan paling rasional?tentu ada...semakin lebar daun sayap semakin besar pula hambatan pada saat melawan angin,ibarat "tameng" jika kita bawa lari tentunya akan terasa berat karna terkena terpaan angin.
Resiko lainnya adalah burung akan semakin tidak "tangkas" dalam setiap melakukan suatu gerakan,mengingat kebutuhan permainan lomba merpati mutlak dibutuhkan burung yang tangkas baik dari segi terbang ataupun bermanuver turun.
Maka pilihlah merpati yang mempunyai daun sayap yang berukuran medium,jangan terlalu lebar ataupun yang terlalu tipis,terlalu tipis pun tidak baik...burung akan kesulitan untuk mencapai ketinggian yang stabil dan pastinya tidak akan bisa mengimbangi lawan-lawannya.
3.CAPIT UDANG
Tentunya para pemula sudah tahu yah "apa itu capit udang pada burung merpati" dan dimana letaknya...jadi saya tidak perlu menjelaskan lagi.
Untuk urusan yang satu ini,bila kita pernah melihat burung pada saat turun tiba-tiba pertengahan jalan dia "jepat" tidak tuntas sampai ke betinanya...ya,berarti burung itu memiliki capit udang yang rapat dan lembek.
Sebenarnya banyak faktor lainnya yang memperngaruhi hal tersebut,namun dari "perspektif" saya hal tersebut lebih di akibatkan oleh bentuk capit udang yang tidak proposional.
Dari hasil perbandingan yang saya lakukan kepada kedua burung yang memiliki bentuk capit udang yang berbeda,antara yang renggang,tebal dan keras dengan yang rapat,lembek...ternyata burung yang memiliki bentuk dan posisi renggang/tebal mampu turun dari ketinggian tanpa "jepat".
Di ambil kesimpulan secara ilmiah dan rasional bahwa pada saat burung berada di posisi "menukik turun" kedua tulang capit udang tersebut akan saling bersentuhan, seperti halnya kita (maaf) "ngeudeun" sehingga akan menimbulkan gesekan yang mengakibatkan efek "ngilu".Efek tersebut akan semakin di rasa tidak nyaman bagi burung yang memiliki capit udang yang lembek,itulah sebabnya kenapa ada burung yang "jepat" pada saat turun.
Dari ketiga point diatas,mungkin untuk para penghobby merpati khususnya pemula sudah bisa mengambil kesimpulan bagaimana seharusnya dalam memilih seekor merpati untuk kebutuhan lomba ketangkasan (khususnya merpati tinggian).
Saya rasa sudah cukup,semoga artikel ini dapat memberi manfaat serta sedikit pencerahan khususnya untuk para pemula dalam memilih materi burung merpati aduan.
Jika ada yang ingin ditanyakan lebih lanjut seputar hal yang berkaitan dengan burung merpati,kalian bisa kunjungi saya di:
Facebook: @JamuHerbal LiurNaga
Whatsapp: Femi Wira 0895381853885
2.SAYAP
Menurut saya anatomi ini sama vitalnya dengan mata,mau yang berbentuk bulat ataupun lancip di ujung sama saja,justru yang harus di perhatikan adalah tingkat kelebaran dari daun sayap itu sendiri.
Dari hasil uji coba penelitian dan perbandingan ternyata burung yang memiliki daun sayap yang lebar tidak akan bisa berkompetisi mengikuti lomba ketangkasan pada saat melakukan "manuver" turun,kenapa?
ada penjelasan paling rasional?tentu ada...semakin lebar daun sayap semakin besar pula hambatan pada saat melawan angin,ibarat "tameng" jika kita bawa lari tentunya akan terasa berat karna terkena terpaan angin.
Resiko lainnya adalah burung akan semakin tidak "tangkas" dalam setiap melakukan suatu gerakan,mengingat kebutuhan permainan lomba merpati mutlak dibutuhkan burung yang tangkas baik dari segi terbang ataupun bermanuver turun.
Maka pilihlah merpati yang mempunyai daun sayap yang berukuran medium,jangan terlalu lebar ataupun yang terlalu tipis,terlalu tipis pun tidak baik...burung akan kesulitan untuk mencapai ketinggian yang stabil dan pastinya tidak akan bisa mengimbangi lawan-lawannya.
3.CAPIT UDANG
Tentunya para pemula sudah tahu yah "apa itu capit udang pada burung merpati" dan dimana letaknya...jadi saya tidak perlu menjelaskan lagi.
Untuk urusan yang satu ini,bila kita pernah melihat burung pada saat turun tiba-tiba pertengahan jalan dia "jepat" tidak tuntas sampai ke betinanya...ya,berarti burung itu memiliki capit udang yang rapat dan lembek.
Sebenarnya banyak faktor lainnya yang memperngaruhi hal tersebut,namun dari "perspektif" saya hal tersebut lebih di akibatkan oleh bentuk capit udang yang tidak proposional.
Dari hasil perbandingan yang saya lakukan kepada kedua burung yang memiliki bentuk capit udang yang berbeda,antara yang renggang,tebal dan keras dengan yang rapat,lembek...ternyata burung yang memiliki bentuk dan posisi renggang/tebal mampu turun dari ketinggian tanpa "jepat".
Di ambil kesimpulan secara ilmiah dan rasional bahwa pada saat burung berada di posisi "menukik turun" kedua tulang capit udang tersebut akan saling bersentuhan, seperti halnya kita (maaf) "ngeudeun" sehingga akan menimbulkan gesekan yang mengakibatkan efek "ngilu".Efek tersebut akan semakin di rasa tidak nyaman bagi burung yang memiliki capit udang yang lembek,itulah sebabnya kenapa ada burung yang "jepat" pada saat turun.
Dari ketiga point diatas,mungkin untuk para penghobby merpati khususnya pemula sudah bisa mengambil kesimpulan bagaimana seharusnya dalam memilih seekor merpati untuk kebutuhan lomba ketangkasan (khususnya merpati tinggian).
Saya rasa sudah cukup,semoga artikel ini dapat memberi manfaat serta sedikit pencerahan khususnya untuk para pemula dalam memilih materi burung merpati aduan.
Jika ada yang ingin ditanyakan lebih lanjut seputar hal yang berkaitan dengan burung merpati,kalian bisa kunjungi saya di:
Facebook: @JamuHerbal LiurNaga
Whatsapp: Femi Wira 0895381853885